20 Klub Tertua Di Indonesia: Sejarah Dan Kejayaan
Halo para penggemar sepak bola tanah air! Pernahkah kalian bertanya-tanya, klub mana sih yang paling senior di Indonesia? Klub mana yang sudah malang melintang di kancah sepak bola nasional sejak dulu kala? Nah, kali ini kita akan mengupas tuntas 20 klub tertua di Indonesia, mulai dari sejarah berdirinya, para legenda yang pernah bermain, hingga kejayaan yang pernah mereka raih. Siap-siap ya, kita akan bernostalgia ke masa-masa emas sepak bola Indonesia!
Mengenal Sejarah Klub Sepak Bola di Indonesia
Sebelum kita masuk ke daftar 20 klub tertua di Indonesia, yuk kita sedikit flashback ke awal mula sepak bola hadir di bumi pertiwi. Sejarah mencatat, sepak bola mulai diperkenalkan oleh para pelaut Belanda pada awal abad ke-20. Awalnya, permainan ini hanya dimainkan oleh kalangan terbatas, namun seiring waktu, popularitasnya meroket dan menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Klub-klub sepak bola pun mulai bermunculan, menjadi wadah bagi para pemuda untuk menyalurkan bakat dan semangat kompetitif mereka. Perkembangan sepak bola Indonesia ini tidak lepas dari peran PSSI yang didirikan pada 1930, yang menjadi payung organisasi sepak bola nasional. Sejak saat itu, kompetisi-kompetisi mulai digelar, melahirkan rivalitas sengit dan tentunya, klub-klub legendaris yang akan kita bahas.
Daftar 20 Klub Tertua di Indonesia Beserta Kisahnya
Memilih klub mana yang paling tua memang terkadang sedikit tricky, karena ada perbedaan catatan sejarah dan beberapa klub mungkin mengalami reorganisasi atau perubahan nama. Namun, berdasarkan data dan catatan yang umum diterima, berikut adalah 20 klub tertua di Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan kaya. Klub-klub ini bukan hanya sekadar tim, tetapi juga merupakan saksi bisu perjalanan sepak bola Indonesia dari masa penjajahan hingga era modern. Mereka telah melahirkan banyak bintang, memberikan hiburan bagi jutaan pasang mata, dan menjadi kebanggaan daerah masing-masing. Mari kita mulai petualangan kita menyusuri jejak sejarah mereka, guys!
1. Persib Bandung (1933)
Siapa yang tidak kenal Persib Bandung? Klub berjuluk Maung Bandung ini adalah salah satu klub paling ikonik dan memiliki basis penggemar terbesar di Indonesia. Didirikan pada 14 Agustus 1933, Persib telah menjadi raksasa sepak bola tanah air sejak lama. Sejarahnya dipenuhi dengan prestasi gemilang, termasuk beberapa kali menjuarai liga tertinggi di Indonesia. Para legenda seperti Ajat Sudrajat, Robby Darwis, hingga era sekarang seperti Atep Rizal dan Supardi Nasir, telah mengenakan seragam biru kebanggaan Persib. Rivalitas abadi Persib dengan Persija Jakarta, yang dikenal sebagai 'El Clasico' Indonesia, selalu menjadi magnet tersendiri di setiap pertemuan. Bobotoh, sebutan untuk penggemar Persib, dikenal sangat militan dan loyal mendukung tim kesayangannya, baik saat menang maupun kalah. Stadion Si Jalak Harupat dan sebelumnya Stadion Siliwangi, selalu bergemuruh oleh dukungan mereka. Klub legendaris Persib Bandung ini terus menjadi simbol kebanggaan Jawa Barat dan terus berupaya mengharumkan nama bangsa di kancah sepak bola.
2. PSIS Semarang (1932)
Bergeser ke Jawa Tengah, kita temukan PSIS Semarang. Klub yang berdiri pada 11 April 1932 ini memiliki sejarah yang tak kalah panjang. Awalnya bernama Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang, PSIS telah mengalami pasang surut dalam perjalanannya. Nama-nama seperti Ribut Yanto, Sinyo Aliandoe, hingga era modern seperti Fandi Eko Utomo pernah membela panji-panji Laskar Mahesa Jenar. PSIS dikenal dengan semangat juangnya yang tinggi dan basis penggemar yang setia, yang biasa disebut Panser Biru dan Snex. Pertandingan kandang PSIS di Stadion Jatidiri selalu menyajikan atmosfer yang panas dan penuh gairah. Klub ini pernah merasakan manisnya gelar juara Liga Indonesia pada tahun 2006, sebuah pencapaian luar biasa yang dirayakan oleh seluruh masyarakat Semarang. Meski terkadang harus berjuang di kasta yang lebih rendah, PSIS selalu menunjukkan resiliensi dan semangat pantang menyerah. Kembalinya mereka ke kasta tertinggi selalu disambut antusias oleh para pendukungnya, yang merindukan kejayaan masa lalu. Sejarah PSIS Semarang adalah cerminan dari perjuangan dan determinasi.
3. Persebaya Surabaya (1927)
Surabaya, kota pahlawan, juga memiliki klub sepak bola yang sangat bersejarah, yaitu Persebaya Surabaya. Didirikan pada 18 Juni 1927 dengan nama awal Soerabajasche Indlandsche Voetbal Bond (SIVB), Persebaya adalah salah satu klub paling tua dan bersejarah di Indonesia. Klub berjuluk Bajol Ijo ini memiliki sejarah panjang di liga-liga profesional Indonesia, bahkan sempat merasakan degradasi dan kembali promosi. Para pemain legendaris seperti Thio Him Tjiang, Ramang (meskipun bermain sebentar), dan di era modern ada Bejo Sugiantoro, Uston Nawawi, hingga Evan Dimas, pernah menjadi bagian dari tim kebanggaan Bonek Mania. Bonek Mania adalah sebutan bagi para pendukung Persebaya yang dikenal sangat fanatik dan memiliki loyalitas tinggi. Rivalitas Persebaya dengan Arema FC (Persema Malang) yang dikenal sebagai 'Derby Jawa Timur' selalu menyedot perhatian. Persebaya pernah meraih gelar juara liga beberapa kali, menambah deretan prestasi Persebaya Surabaya yang membanggakan. Klub ini bukan hanya tim sepak bola, tapi telah menjadi bagian dari identitas kota Surabaya dan para pendukungnya.
4. Persija Jakarta (1928)
Ibukota negara, Jakarta, diwakili oleh Persija Jakarta. Klub yang lahir pada 28 November 1928 ini merupakan salah satu tim dengan sejarah terpanjang dan paling sering berganti nama, mulai dari Voetbalbond Batavia en Omstreken (VBO), Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ), hingga akhirnya menjadi Persija Jakarta. Persija memiliki sejarah panjang dalam kompetisi sepak bola Indonesia, dan selalu menjadi tim yang diperhitungkan. The Jakmania, sebutan untuk pendukung Persija, adalah salah satu kelompok suporter terbesar dan paling vokal di Indonesia. Pertemuan Persija dengan Persib Bandung selalu menjadi laga yang paling ditunggu-tunggu, sarat gengsi dan rivalitas. Klub ini pernah meraih gelar juara liga beberapa kali, termasuk di era perserikatan dan liga profesional. Para pemain legendaris seperti Soetjipto Soentoro, Ronny Pattinasarany, hingga Bambang Pamungkas, adalah ikon Persija. Sejarah Persija Jakarta mencerminkan dinamika dan perkembangan sepak bola di ibukota. Persija terus berusaha memberikan yang terbaik di setiap musim.
5. Persis Solo (1923)
Kota Solo, yang dikenal dengan budaya dan seninya, juga memiliki klub sepak bola yang sangat bersejarah, yaitu Persis Solo. Didirikan pada 1 November 1923, Persis Solo adalah salah satu klub paling tua di Indonesia yang masih eksis hingga kini. Klub berjuluk Laskar Sambernyawa ini memiliki sejarah panjang di era Perserikatan, bahkan pernah menjadi salah satu tim terkuat. Para pendukung Persis Solo yang dikenal dengan Pasukan Suporter Laskar Sambernyawa (Pasoepati), sangat fanatik dan selalu memberikan dukungan penuh. Rivalitas Persis Solo dengan klub-klub tetangga seperti PSIM Yogyakarta dan Persiba Bantul selalu menyajikan pertandingan yang sengit. Persis Solo pernah meraih gelar juara liga pada era Perserikatan. Legenda seperti Jend. Urip Sumohardjo (sebagai pendiri) dan Jend. Gatot Subroto pernah terlibat dalam klub ini. Sejarah Persis Solo adalah bagian penting dari warisan sepak bola Indonesia. Meskipun sempat mengalami masa-masa sulit, Persis Solo terus berjuang untuk kembali ke kasta tertinggi dan meraih kejayaan.
6. PSIM Yogyakarta (1925)
Menyusuri ke arah selatan Pulau Jawa, kita akan menemukan PSIM Yogyakarta. Klub yang berdiri pada 5 September 1925 ini adalah salah satu klub sepak bola tertua di Indonesia dan menjadi kebanggaan masyarakat Yogyakarta. PSIM, dengan julukan Laskar Mataram, memiliki sejarah panjang di liga-liga Indonesia. Para pendukung PSIM yang dikenal dengan nama The Maident dan Brajamusti, sangat setia mendukung tim kesayangannya. Rivalitas dengan Persis Solo, yang dikenal sebagai 'Derby Mataram', selalu menjadi pertandingan yang paling dinanti. PSIM pernah merasakan bermain di kasta tertinggi liga Indonesia dan berusaha untuk kembali ke sana. Pemain-pemain seperti Heri Prasetyo dan Ristanto Eko Saputro pernah menjadi andalan tim. Sejarah PSIM Yogyakarta adalah bukti dari semangat dan kecintaan masyarakat terhadap sepak bola. PSIM terus berupaya membangun kembali kejayaannya di masa depan.
7. Persibaya Surabaya (1927)
Catatan: Terkadang Persibaya Surabaya dan Persebaya Surabaya dianggap sama atau memiliki sejarah yang sangat berkaitan erat. Namun, jika merujuk pada pendirian awal dengan nama yang berbeda, Persibaya bisa dianggap sebagai entitas yang terpisah namun terkait. Didirikan pada 1927, Persibaya Surabaya juga merupakan salah satu klub tua di kota Surabaya. Klub ini menjadi saksi perkembangan sepak bola di kota pahlawan sebelum akhirnya bersatu atau berintegrasi dengan entitas lain seperti Persebaya. Sejarahnya mungkin tidak sepopuler Persebaya saat ini, namun keberadaan Persibaya Surabaya menunjukkan betapa kaya dan panjangnya sejarah sepak bola di kota tersebut. Klub-klub seperti ini menjadi fondasi bagi perkembangan sepak bola di masa depan dan layak untuk dikenang.
8. Persik Kediri (1950)
Dari Jawa Timur, tepatnya Kediri, hadir Persik Kediri. Klub yang didirikan pada 7 Agustus 1950 ini memiliki sejarah yang cukup membanggakan. Berjuluk Macan Putih, Persik pernah merasakan gelar juara Liga Indonesia pada tahun 2003 dan 2006, sebuah pencapaian yang luar biasa bagi klub sekelas mereka. Para pendukung Persik yang dikenal dengan nama Persikmania, sangat setia dan selalu memberikan dukungan. Stadion Brawijaya menjadi saksi bisu perjuangan Persik. Meskipun sempat mengalami masa sulit dan degradasi, Persik Kediri terus berjuang untuk kembali ke kasta tertinggi. Sejarah Persik Kediri adalah tentang kegigihan dan kemampuan untuk bangkit dari keterpurukan. Klub ini terus menjadi inspirasi bagi klub-klub lain di Indonesia.
9. Persela Lamongan (1967)
Lamongan, Jawa Timur, juga memiliki klub kebanggaan yaitu Persela Lamongan. Klub yang berdiri pada 17 April 1967 ini dikenal dengan julukan Laskar Joko Tingkir. Persela telah menjadi langganan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia selama bertahun-tahun, meskipun seringkali berjuang di papan tengah atau bawah. Para pendukung Persela yang disebut LA Mania, sangat dikenal dengan kreativitas dan semangat mereka. Stadion Surajaya adalah kandang mereka yang selalu ramai ketika Persela bertanding. Meski belum pernah meraih gelar juara liga, Persela Lamongan selalu mampu memberikan perlawanan sengit kepada tim-tim besar. Sejarah klub ini mencerminkan semangat juang masyarakat Lamongan yang pantang menyerah.
10. Persipura Jayapura (1963)
Beranjak ke timur Indonesia, kita temukan Persipura Jayapura. Klub yang lahir pada 25 Mei 1963 ini adalah simbol kebanggaan masyarakat Papua. Berjuluk Mutiara Hitam, Persipura telah menjadi salah satu tim tersukses di era modern Liga Indonesia, dengan meraih beberapa gelar juara. Para pendukung Persipura, yang dikenal dengan nama Persipuramania, sangat fanatik dan selalu memenuhi Stadion Mandala (sekarang Stadion Lukas Enembe). Legenda seperti Boaz Solossa dan Ricardo Salampessy pernah menjadi andalan tim. Kejayaan Persipura Jayapura menunjukkan bahwa talenta sepak bola Indonesia sangat merata, bahkan dari ujung timur nusantara. Klub ini menjadi inspirasi besar bagi perkembangan sepak bola di Papua dan Indonesia secara keseluruhan.
11. PSM Makassar (1915)
Mari kita singgah ke Sulawesi Selatan, tepatnya Makassar, untuk membahas PSM Makassar. Klub yang didirikan pada 2 November 1915 ini adalah salah satu klub tertua dan paling bersejarah di Indonesia. Berjuluk Juku Eja, PSM memiliki sejarah panjang di era Perserikatan dan Liga Indonesia, serta pernah meraih gelar juara. Para pendukung PSM, yang disebut The Macz Man dan KVS, sangat loyal dan fanatik. Stadion Andi Mattalatta (sekarang Stadion Mattoanging) adalah saksi bisu perjuangan tim ini. PSM Makassar telah melahirkan banyak pemain berbakat dan menjadi ikon sepak bola Indonesia Timur. Sejarah PSM Makassar adalah cerminan dari semangat juang dan tradisi sepak bola yang kuat di tanah Sulawesi. Klub ini terus menjadi salah satu kekuatan utama di sepak bola Indonesia.
12. Persibali FC (1950)
Dari Pulau Dewata, Bali, kita memiliki Persibali FC. Klub ini didirikan pada tahun 1950 dan menjadi salah satu tim sepak bola tertua di Bali. Meskipun mungkin tidak sepopuler klub-klub besar di Jawa, Persibali FC memiliki sejarah panjang dalam membina talenta sepak bola lokal. Keberadaannya menjadi penting untuk perkembangan sepak bola di tingkat daerah. Klub lokal Persibali FC ini menjadi wadah bagi para pemain muda Bali untuk mengembangkan bakat mereka dan bersaing di berbagai kompetisi.
13. Persipura UMS (1948)
Masih dari Papua, Persipura UMS juga merupakan salah satu klub yang memiliki sejarah panjang, didirikan pada tahun 1948. Klub ini menjadi bagian dari sejarah sepak bola di Papua dan berkontribusi dalam pembinaan pemain-pemain muda di wilayah tersebut. Sejarah Persipura UMS menunjukkan betapa sepak bola telah mengakar kuat di berbagai daerah di Indonesia.
14. Persid Jember (1964)
Kembali ke Jawa Timur, Persid Jember didirikan pada tahun 1964. Klub ini menjadi wakil dari kota Jember di kancah sepak bola nasional. Meski mungkin tidak selalu berada di sorotan utama, Persid Jember memiliki peran penting dalam mengembangkan sepak bola di wilayahnya.
15. Persikubar (1960)
Dari Jawa Barat, Persikubar (Persatuan Sepak bola Indonesia Kabupaten Bogor) didirikan pada tahun 1960. Klub ini menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor dan telah berkontribusi dalam pembinaan pemain muda di daerah tersebut. Peran Persikubar dalam sepak bola Indonesia tidak bisa diabaikan, terutama di tingkat regional.
16. Persibom (1970)
Berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, Persibom didirikan pada tahun 1970. Klub ini menjadi salah satu perwakilan dari Indonesia Timur di dunia sepak bola nasional. Sejarah Persibom menunjukkan keberagaman sepak bola Indonesia.
17. Persigar Garut (1949)
Dari Jawa Barat, Persigar Garut didirikan pada tahun 1949. Klub ini menjadi bagian dari sejarah sepak bola di Garut dan terus berusaha untuk memberikan yang terbaik di setiap kompetisi yang diikuti. Perkembangan Persigar Garut mencerminkan semangat sepak bola di daerah tersebut.
18. Persikabo Bogor (1973)
Masih dari Bogor, Jawa Barat, Persikabo Bogor didirikan pada tahun 1973. Klub ini telah berevolusi dan menjadi salah satu tim yang cukup dikenal di liga-liga Indonesia. Perjalanan Persikabo Bogor di dunia sepak bola terus berlanjut dengan harapan meraih prestasi lebih tinggi.
19. PSCS Cilacap (1950)
Dari Jawa Tengah, PSCS Cilacap didirikan pada tahun 1950. Klub berjuluk Laskar Nusakambangan ini memiliki sejarah yang cukup panjang dan menjadi kebanggaan masyarakat Cilacap. Semangat PSCS Cilacap patut diapresiasi karena terus berjuang di kompetisi sepak bola Indonesia.
20. PSS Sleman (1976)
Terakhir, dari Daerah Istimewa Yogyakarta, ada PSS Sleman. Didirikan pada tahun 1976, PSS Sleman telah menjelma menjadi salah satu klub yang cukup populer di Indonesia, terutama dengan basis suporternya yang fanatik, Brimob 45. Meski usianya lebih muda dari beberapa klub lain dalam daftar ini, Perjalanan PSS Sleman menunjukkan perkembangan sepak bola yang pesat di tanah air.
Warisan Klub-Klub Tertua Sepak Bola Indonesia
Guys, melihat daftar 20 klub tertua di Indonesia ini, kita bisa melihat betapa kaya dan panjangnya sejarah sepak bola di negara kita. Klub-klub ini bukan hanya sekadar tim yang bertanding, tapi mereka adalah pewaris tradisi, pencipta sejarah, dan sumber kebanggaan bagi jutaan orang. Mereka telah melewati berbagai era, perubahan zaman, hingga modernisasi kompetisi. Klub-klub legendaris ini terus memberikan warna dalam setiap pertandingan, mengingatkan kita akan akar sepak bola Indonesia yang kuat. Mari kita terus dukung klub-klub kebanggaan kita, baik yang tua maupun yang muda, agar sepak bola Indonesia semakin berjaya. Sejarah sepak bola Indonesia harus terus dikenang dan dilestarikan. Terima kasih sudah menyimak ya!